Gambar Sampul Geografi · Bab 1 Teknik Dasar Pemetaan
Geografi · Bab 1 Teknik Dasar Pemetaan
Bumi Hartono

22/08/2021 10:08:28

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

910.7

HAR HARTONO

g Geografi

3 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas XI

Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah Program Ilmu

Pengetahuan Sosial / penulis, Hartono ; editor, Toni Kurniawan

. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

vii, 162 hlm, : ilus. ; 30 cm

Bibliografi

: hlm. 160-161

Indeks

ISBN : 978-979-068-780-6 (no.jil.lengkap)

ISBN : 978-979-068-783-7

1. Geografi

-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Toni

Kurniawan

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi oleh Undang-undang

Geografi

: Jelajah Bumi dan Alam Semesta

untuk Kelas XII SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial

Penulis : Hartono

Editor : Toni Kurniawan

Layouter : Aziz Nurjaman

Desainer Sampul : Tina Agustina

Cetakan I

: Juni 2007

Sumber Gambar Sampul:

Indonesia From Th e Air; Th e Exploration of Human Diversity;

CD image

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari

Penerbit CV. CITRA PRAYA

diperbanyak oleh ...

Kata Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen

Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta

buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan

kepada masyarakat melalui situs internet

(websi te)

Jaringan

Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran

yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses

pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 27 Tahun 2007 tanggal 25 Juli 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan

hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional

untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh

Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya

kepada Departemen Pendidikan

Nasional ini, dapat diunduh (

down

load

), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh

masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial

harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan

oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan

lebih mudah diakses sehingga siswa

dan guru di seluruh Indonesia

maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat

memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.

Kepada para siswa kami ucapkan

selamat belajar dan manfaatkanlah

buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih

perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat

kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Perbukuan

iii

iv

Kata Pengantar

Seiring dengan adanya tuntutan dan kebutuhan yang semakin men-

ingkat terhadap pemenuhan buku yang berkualitas bagi pendidikan, buku

Geografi

: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk kelas XII Program Ilmu

Pengetahuan Sosial

ini hadir. Buku ini dapat diguna kan sebagai bahan

panduan bagi pelajar pada jenjang SMA/MA. Buku geografi ini terdiri

atas 3 jilid dan disajikan dengan format serta bahasa yang menarik agar

materi yang disampaikan mudah dipahami siswa.

Materi pembelajaran yang disajikan dalam buku ini telah disesuaikan

dengan kurikulum yang berlaku. Penyajian materi pembelajaran tersebut

dilengkapi juga dengan pengayaan-pengayaan yang kreatif, inovatif,

kontekstual, dan sesuai dengan materi serta konsep yang dipelajari.

Dengan demikian, diharapkan siswa dapat mengembangkan wawasan

produktivitas, kecakapan hidup (

life skill

), rasa ingin tahu, dan keinginan

untuk belajar lebih jauh. Selain itu, sebagai penunjang penyajian materi

disajikan juga gambar dan foto sehingga lebih menarik dan siswa tidak

merasa bosan dalam mem pelajari materi yang dikaji.

Pada akhir bab, disajikan juga soal-soal evaluasi, yang terdiri atas

soal evaluasi bab, semester, dan akhir tahun. Soal evaluasi ini berguna

sebagai instrumen untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap

materi yang telah dipelajari, baik menyangkut aspek kognitif, afektif,

maupun psikomotorik siswa.

Akhirnya, kami berharap semoga buku ini dapat memberikan

kontribusi positif dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan dalam

usaha meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.

Bandung, Juni 2007

Penerbit

v

Petunjuk Penggunaan Buku

Materi-materi pembelajaran dalam buku ini disajikan secara sistematis, komunikatif, dan

interaktif. Berikut ini petunjuk penggunaan buku yang kami tawarkan kepada Anda untuk

membaca dan memahami isi buku ini.

(1)

Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini

, memuat tujuan umum

yang har

us Anda kuasai dalam setiap bab

.

(2)

Kata Kunci,

mer

upakan kata-kata penting dalam bidang geografi

yang har

us Anda pahami.

(3)

Analisis Geografi

, kegiatan yang bertujuan mengembangkan

kecakapan personal, sosial, akademik, dan v

okasional.

(4)

Teropong

, kegiatan yang bertujuan menumbuhkan kreativitas

dan rasa ingin tahu.

(5)

Horison

, berisi konsep geografi

yang penting untuk diketahui.

D

isajikan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris.

(6)

Materi Pembelajaran

, memuat teori atau konsep dan prinsip

atau hukum yang sesuai dengan per

kembangan ilmu geografi

dan keter

kinian.

(7)

G

ambar dan Ilustrasi

, disajikan untuk mendukung materi yang

sedang dibahas.

(8)

Profi

l

, menampilkan tokoh-tokoh geografi

I

ndonesia dan luar

negeri. B

ertujuan menumbuhkan semangat kewirausahaan, etos

kerja, dan semangat inovatif.

(9)

Browsing

, menginformasikan situs-situs di internet sebagai

penunjang pembelajaran dalam materi tersebut. B

er

tujuan

memberi tantangan untuk belajar lebih jauh.

(10)

Fokus

, berisi kata-kata atau frase-frase penting dalam materi

setiap bab supaya Anda lebih memahami makna kata atau frase

tersebut.

(11)

Peta Konsep

, berisi alur konsep tentang materi yang telah dipela-

jari pada setiap bab

. B

ertujuan mengembangkan daya berfi

kir

siswa mengenai konsep-konsep yang telah dipelajari dalam setiap

bab.

(12)

Evaluasi Bab

, bertujuan menguji kemampuan siswa terhadap

materi yang telah dipelajari dalam satu bab

. D

iharapkan siswa

dapat mengembangkan kecakapan personal, sosial, akademik,

dan vokasional. Pada soal evaluasi bab juga disajikan soal-soal

SPMB untuk memperkaya wawasan siswa.

Pada pembahasan

Bab 1

mengenai

Penginderaan Jauh

, Anda telah

belajar mengenai teknik dasar pemetaan yang sederhana dengan mengada-

kan pengukuran langsung di lapangan. Akan tetapi, dengan kemajuan

teknologi penerbangan dan satelit, Anda dapat membuat peta tanpa

harus mengadakan pengukuran langsung di lapangan.

Teknologi yang dapat memudahkan Anda membuat peta dan

menganalisis suatu wilayah tanpa berhubungan langsung dengan objek

yang akan diteliti dikenal dengan istilah penginderaan jauh (

Remote

Sensing

).

Jika Anda mengikuti informasi bencana alam, seperti tsunami di

Nanggroe Aceh Darussalam melalui televisi, Anda akan menyaksikan

daerah-daerah yang rusak melalui siaran dari udara dengan media pesawat

terbang. Melalui udara, lokasi persebaran bencana tsunami dapat dia-

mati secara luas dan dalam waktu yang singkat. Inilah salah satu contoh

sederhana aplikasi penginderaan jauh melalui foto udara.

Apakah penginderaan jauh hanya dilakukan dari pesawat terbang?

Manfaat apa yang dapat diperoleh dari hasil penginderaan jauh? Jawaban

atas pertanyaan tersebut dapat Anda temukan pada pembahasan bab

berikut. Pada bab ini juga akan dibahas mengenai komponen-komponen

dan hasil penginderaan jauh.

Penginderaan Jauh

A. Pengertian

Penginderaan Jauh

B. Sistem Penginderaan

Jauh

C. Hasil Penginderaan

Jauh

D. Interpretasi Citra

Penginderaan Jauh

E. Manfaat Citra

Penginderaan Jauh

Manfaat Anda mempelajari bab ini

Setelah mempelajari Bab 2 mengenai Penginderaan Jauh, Anda diharapkan dapat men-

jelaskan pemanfaatan citra penginderaan jauh.

19

Sumber

:

Jacaranda Studies of Society & Environment 1

, 2000

Kata Kunci

Foto udara, citra satelit, interpretasi citra, dan stereoskop.

Bab

2

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

20

A. Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan

dari istilah

remote sensing

dalam bahasa Inggris, sedangkan di Prancis lebih

dikenal dengan istilah

teledetection

, di Jerman disebut

farnerkundung

, dan

di Spanyol disebut

perception remota

.

Meskipun masih tergolong pengetahuan yang relatif masih baru, pe-

makaian penginderaan jauh ternyata cukup pesat. Pemakaian penginderaan

jauh antara lain untuk mendapatkan informasi yang tepat untuk berbagai

keperluan, seperti mendeteksi sumber daya alam, daerah banjir, kebakaran

hutan, dan sebaran ikan di laut.

Penginderaan jauh atau disingkat

Inderaja

adalah ilmu, seni, dan

teknologi untuk mendapatkan informasi tentang suatu objek, daerah, atau

gejala di

permukaan Bumi dengan menggunakan suatu alat tanpa kontak lang-

sung

dengan objek, daerah, atau gejala yang dikaji.

Everett

dan

Simonett

berpendapat bahwa penginderaan jauh merupakan suatu ilmu karena di

dalamnya terdapat suatu sistematika tertentu untuk dapat menganalisis

suatu informasi mengenai permukaan bumi.

Pendapat lain mengenai penginderaan jauh dikemukakan oleh

Lillesand

& Kiefer

. Menurutnya, penginderaan jauh adalah ilmu dan

seni untuk mendapatkan informasi tentang suatu objek, daerah, atau

fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa

kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji.

Pengertian mengenai alat yang tidak berhubungan langsung, yaitu

alat yang pada waktu perekaman tidak bersentuhan langsung tetapi

memiliki jarak dengan objek, daerah, atau gejala yang diamati atau

direkam dengan menggunakan wahana, seperti satelit, pesawat udara,

dan balon udara.

Data hasil perekaman oleh alat perekam masih merupakan data

mentah. Untuk menjadi suatu informasi yang berguna bagi berbagai

kepentingan manusia tentunya masih perlu dianalisis secara lebih lanjut.

B. Sistem Penginderaan Jauh

Untuk memudahkan Anda memahami tentang sistem penginderaan

jauh maka Anda harus terlebih dahulu mengenal komponen-komponen

yang ada dalam sistem penginderaan jauh, seperti tertera pada gambar

berikut ini.

Fokus

t

Remote sensing

t

Teledection

t *OEFSBKB

Sumber

:

Planet Earth

, 2006

Gambar 2.1

Angin Siklon hasil penginderaan

jauh dari Satelit GOES (

Geosta-

tionary Operational Environmental

Satellite

) yang didesain oleh NASA

untuk NOAA (

National Oceanic

and Atmospheric Administration

).

Profil

Joseph Niepce

adalah seorang pelopor

kamera berkebangsaan Prancis. Beliau

seorang penemu foto permanen den-

gan membuat kamera

obscura

.

Sumber

:

Microsoft Encarta Premium DVD

Ecyclopedia

, 2006

Horison

Foto miring yaitu foto yang

diambil dari udara dari sudut

tertentu.

Obligous photograph is photograph

taken from the air at an angle.

Browsing

Informasi mengenai man-

faat citra penginderaan jauh

khususnya studi perkotaan

dapat anda peroleh melalui

internet di situs

www.ppkb.ugm.ac.id.

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

34

Kerjakan pada buku tugas Anda.

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Penginderaan jauh menurut

Lillesand

dan

Kiefer

adalah ....

a. ilmu atau seni untuk mendapatkan infor ma si

tentang objek melalui analisis data yang dipe roleh

dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan

objek

b. ilmu yang mempelajari objek dengan meng-

gunakan alat tertentu

c. aktivitas untuk mendapatkan, meng iden tifikasi,

dan menganalisis objek dengan jalan meng-

gunakan sensor pada posisi penga matan arah

kajian

d. teknik untuk mendapatkan dan analisis tentang

Bumi

e.

perolehan informasi tentang Bumi dengan meng-

gunakan sensor tanpa menyentuh objeknya

2. Perbedaan antara data visual dan data digital yaitu

....

a. data visual berupa citra, data digital berupa

pita magnetik

b. data visual berupa foto dan data digital berupa

angka

c. data visual berupa proses rekaman dan data

digital berupa non-citra

d. data visual berupa spektrum elektronik, data

digital berupa proses rekaman

e. data visual berupa citra foto, data digital

berupa citra non-foto

Evaluasi Bab 2

Peta Konsep

meliputi

meliputi

Penginderaan

Jauh

Komponen

t4VNCFS5FOBHB

t"UNPTGFS

t4FOTPSBUBV"MBU1FOHJOESB

t*OUFSBLTJBOUBSB5FOBHBEBO

Objek di Permukaan Bumi

t1FSPMFIBO%BUB

t1FOHVOB%BUB

Hasil Penginderaan

Jauh

t$JUSB'PUP

t$JUSB/POGPUP

terdiri atas

1. Penginderaan jauh dapat diartikan sebagai ilmu atau

teknik untuk mendapatkan informasi tentang objek,

wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis data-data

yang diperoleh dari suatu alat tanpa kontak langsung

dengan objek, wilayah, atau gejala tersebut.

2. Produk penginderaan jauh adalah citra, yaitu gambaran

yang tampak dari suatu objek yang diamati sebagai

hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau atau

sensor.

Ikhtisar

 $JUSBEBQBUCFSVQB

foto udara (citra foto) dan citra non-

GPUP$JUSBGPUPEBODJUSBOPOGPUPEBQBUEJLMBTJmLBTJLBO

berdasarkan spektrum elektro magnetik, sumbu kamera,

jenis kamera, jenis

XBIBOB EBOXBSOB"EBQVODJUSB

non-foto dapat diklasifikasikan berdasarkan spektrum

elektro magnetik, sensor, dan wahana.

Kata Sambutan ..............................................................................................iii

Kata Pengantar ..............................................................................................iv

Petunjuk Penggunaan Buku ................................................................ v

Daftar Isi

Evaluasi Bab 1 .................................................................... 16

Bab 2 Penginderaan Jauh ................................................................. 19

A. Pengertian Penginderaan Jauh ........................................... 20

B. Sistem Penginderaan Jauh ................................................... 20

C. Hasil Penginderaan Jauh ..................................................... 26

D. Interpretasi Citra Penginderaan Jauh ................................... 29

E. Manfaat Citra Penginderaan Jauh ....................................... 31

Ikhtisar ............................................................................... 33

Peta Konsep ........................................................................ 34

Evaluasi Bab 2 .................................................................... 35

Bab 3 Sistem Informasi Geografi

s .................................................. 39

A. Pengertian SIG ................................................................... 40

B. Perkembangan SIG ............................................................ 42

C. Komponen SIG ................................................................. 43

D. Subsistem SIG ................................................................... 46

E. Tahapan Kerja SIG ............................................................ 47

F. Manfaat SIG ....................................................................... 50

Ikhtisar ............................................................................... 53

Peta Konsep ........................................................................ 54

Evaluasi Bab 3 .................................................................... 55

Bab 1 Teknik Dasar Pemetaan ............................................................1

A. Prinsip-Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan .............................. 2

B. Klasifi

kasi Data, Tabulasi, dan Pembuatan Grafi

k .............. 11

C. Manfaat Peta ....................................................................... 12

Ikhtisar ............................................................................... 14

Peta Konsep ........................................................................ 15

vi

Bab 5 Konsep Wilayah dan Pewilayahan ..................................... 93

A. Wilayah Formal dan Fungsional ......................................... 94

B. Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografi

s .................. 97

C. Identifi

kasi Pusat-Pusat Pertumbuhan ................................. 98

D. Contoh Perwilayahan secara Formal dan Fungsional ......... 104

E. Batas Wilayah Pertumbuhan ............................................ 107

Ikhtisar ............................................................................. 112

Peta Konsep ...................................................................... 113

Evaluasi Bab 5 .................................................................. 114

Bab 6 Negara Maju dan Negara Berkembang ........................ 117

A. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang ................ 118

B. Beberapa Contoh Negara Berkembang di Dunia .............. 121

C. Beberapa Contoh Negara Maju di Dunia .......................... 131

D. Model Pengembangan Wilayah Di Negara Maju

dan Negara Berkembang .................................................. 144

Ikhtisar ............................................................................. 150

Peta Konsep ...................................................................... 150

Evaluasi Bab 6 .................................................................. 151

Evaluasi Semester 2 ........................................................... 153

Evaluasi Akhir Tahun ........................................................ 155

Daftar Istilah .................................................................... 158

Daftar Pustaka .................................................................. 160

Evaluasi Semester 1 ............................................................. 58

Bab 4 Pola Keruangan Desa dan Kota .......................................... 61

A. Potensi Pengembangan Pembangunan Desa ........................ 62

B. Struktur Keruangan Desa Kota ........................................... 74

C. Interaksi Desa Kota ............................................................. 82

D. Konfl

ik Lahan Wilayah Desa Kota ...................................... 85

Ikhtisar ............................................................................... 88

Peta Konsep ........................................................................ 89

Evaluasi Bab 4 .................................................................... 90

vii

Teknik Dasar

Pemetaan

A. Prinsip-Prinsip Dasar

Peta dan Pemetaan

B. Klasifikasi Data,

Tabulasi, dan

Pembuatan Grafik

C. Manfaat Peta

Sumber

:

www.jupemswk.gov

Pada saat Anda duduk di Kelas X, Anda telah mendapatkan materi

mengenai ruang lingkup geografi. Dalam pembahasan tersebut dijelaskan

bahwa geografi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu geografi fisik, geografi

sosial, dan geografi teknik. Khusus mengenai geografi teknik meliputi

pembuatan peta, pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG).

Pada pembahasan kali ini, Anda akan mempelajari materi mengenai

Teknik Dasar Pemetaan. Sebenarnya, dasar-dasar tentang peta telah Anda

dapatkan di SMP. Oleh karena itu, pada bab ini dititikberatkan pada

teknik dasar pembuatan peta yang sederhana.

Ketika Anda melakukan perjalanan menuju ke sekolah dengan jalan

kaki atau menggunakan kendaraan, Anda akan melewati jalan-jalan

tertentu dan wilayah-wilayah yang berbeda, seperti pasar, terminal,

perumahan, persawahan, atau pertokoan. Dengan seringnya Anda

melewati lokasi-lokasi tersebut, secara tidak langsung kemampuan peta

mental Anda semakin kuat sehingga dapat dibuat suatu peta perjalanan

yang sederhana.

Bagaimana prinsip-prinsip dasar peta dan pembuatannya? Simbol-

simbol peta apakah yang harus digunakan? Manfaat apa yang dapat

diambil dari peta? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat Anda temukan

jawabannya pada pembahasan

Bab 1

mengenai

Teknik Dasar Pemetaan

.

1

Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini

Setelah mempelajari Bab 1 mengenai Teknik Dasar Pemetaan, Anda diharapkan dapat

mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan, mempraktikkan keterampilan

dasar peta dan pemetaan, dan mampu menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan

memanfaatkan peta.

Kata Kunci

Proyeksi peta, kartografi, skala, overlay, dan simbol peta.

Bab

1

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

2

A. Prinsip-Prinsip Dasar Peta dan

Pemetaan

1. Pengertian Peta

Peta merupakan alat utama dalam ilmu geografi, selain foto udara

dan citra satelit. Melalui peta, seseorang dapat mengamati ketampakan

permukaan Bumi lebih luas dari batas pandang manusia. Menurut

International Cartographic Association

(ICA), peta adalah suatu gambaran

unsur-unsur ketampakan abstrak dari permukaan Bumi yang digambar

an

pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.

Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan peta dijadikan

saluran antara si pengirim pesan (pembuat peta) dan si penerima pesan

(pengguna peta) berupa infomasi mengenai sebuah fenomena alam. Agar

pesan (gambar) tersebut dapat dipahami, harus ada bahasa dan pengertian

yang sama antara si pengirim pesan dan si penerima pesan.

Peta mulai ada dan digunakan manusia sejak manusia melakukan

penjelajahan dan penelitian, walaupun masih dalam bentuk yang sangat

sederhana, yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat.

Pada awal abad ke-2 (87–150 M),

Claudius Ptoloeumaeus

mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta

karya Ptoloeumaeus dibukukan dan diberi nama

Atlas Ptoloeumaeus

.

Suatu seni, ilmu, dan teknik pembuatan peta yang di dalamnya melibat kan

ilmu geodesi, fotogrametri, kompilasi, dan reproduksi peta disebut kartografi.

Orang yang ahli dalam membuat peta disebut

kartograf

.

Secara umum, fungsi peta adalah sebagai berikut.

a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam

hubungannya dengan tempat lain di permukaan Bumi).

b. Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan

jarak-jarak di atas permukaan Bumi).

c. Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk benua, negara, gunung,

dan bentuk-bentuk yang lain) sehingga dimensinya dapat terlihat

dalam peta.

d. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan

menyajikannya di atas peta.

2. Proyeksi Peta

Proyeksi peta

adalah suatu sistem yang memberikan hubungan

antara posisi titik-titik di Bumi dan di peta. Permasalahan utama dalam

proyeksi peta adalah penyajian bidang lengkung permukaan bumi ke

bidang datar. Bidang lengkung tidak dapat dibentangkan menjadi bidang

datar tanpa mengalami perubahan (

distorsi

). Cara penggambaran dari

bidang lengkung ke bentuk bidang datar dilakukan dengan menggunakan

rumus matematika.

Secara umum, proyeksi peta dapat digolongkan berdasarkan per-

timbangan ekstrinsik dan instrinsik.

a. Pertimbangan Ekstrinsik

1) Bidang Proyeksi

Ditinjau dari macam bidang proyeksi yang digunakan, sistem

proyeksi peta dapat dibedakan menjadi:

a) sistem proyeksi azimuthal (

azimuthalzenithal projection

);

b) sistem proyeksi kerucut (

conical projection

);

c) sistem proyeksi silinder (

mercator projection

).

Profil

Claudius Ptoloeumaeus

(100–

170M) adalah tokoh geografi yang

berasal dari Yunani. Beliau adalah

orang pertama yang membuat peta

dunia yang dilengkapi dengan

jaring-jaring derajat, garis-garis

sungai, bukit, dan pegunungan.

Sumber

:

www.wikipedia.org

Fokus

t

Kartografi

t ,BSUPHSBG

t 1SPZFLTJ

Peta

t %JTUPSTJ

3

Teknik Dasar Pemetaan

Teropong

Jelaskan perbedaan antara sistem

proyeksi azimuthal, kerucut,

dan silinder. Apa kebaikan dan

kekurangan dari setiap sistem

proyeksi tersebut? Diskusikan

dengan anggota kelompok Anda

dan presentasikan hasilnya di

depan kelas.

Horison

Proyeksi peta adalah penggamba-

ran garis-garis permukaan Bumi

pada suatu permukaan yang

datar.

Map projection is representations of

the curved surface of the Earth on a

flat surface.

2) Persinggungan

Ditinjau dari persinggungannya, proyeksi peta dapat dibedakan

menjadi:

a)

tangen,

yaitu apabila bola Bumi bersinggungan dengan bidang

proyeksi;

b)

secan,

yaitu apabila bola Bumi berpotongan dengan bidang proyeksi;

c)

polysuperficial

terdiri atas banyak bidang proyeksi.

3) Posisi Sumbu Simetri terhadap Bidang Proyeksi

Ditinjau dari posisi sumbu simetri terhadap bidang proyeksi,

proyeksi peta dapat dibedakan menjadi:

a)

proyeksi normal

apabila sumbu simetri berimpit dengan sumbu bumi;

b)

proyeksi miring

apabila sumbu simetri membentuk sudut dengan

sumbu bumi;

c)

proyeksi transversal

apabila sumbu simetri tegak lurus sumbu bumi

atau terletak pada bidang ekuator.

b. Pertimbangan Intrinsik

1) Sifat-Sifat Asli

Ditinjau dari sifat-sifat asli yang dipertahankan, proyeksi peta dapat

dibedakan menjadi:

a)

proyeksi ekuivalen

apabila luas daerah dipertahankan sama, artinya

luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikali-

kan skala;

b)

proyeksi konform

apabila sudut-sudut dipertahankan sama;

c)

proyeksi ekuidistant

apabila jarak dipertahankan sama, artinya jarak di atas

peta sama dengan jarak di atas muka bumi setelah dikalikan skala.

2) Generasi

Ditinjau dari generasinya, proyeksi peta dapat dibedakan menjadi:

a)

geometris

yaitu proyeksi perspektif atau proyeksi sentral;

b)

matematis

tidak dilakukan proyeksi, semuanya diperoleh dengan

perhitungan matematis;

c)

semi Geometris

sebagian peta diproyeksikan secara geometris dan

sebagian titik-titik diperoleh dengan hitungan matematis.

3. Komponen-Komponen Peta

Peta yang baik biasanya dilengkapi dengan berbagai komponen

peta agar peta mudah dibaca, ditafsirkan, dan tidak membingungkan.

Adapun komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam suatu peta,

yaitu sebagai berikut.

Jenis Proyeksi Peta

a) Proyeksi Kerucut

b) Proyeksi Azimuthal

c) Proyeksi Silinder

Gambar 1.1

a)

b)

c)

Sumber

:

Microsoft Encarta Premium

, 2003

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

4

a. Judul Peta

Judul peta harus mencerminkan isi peta. Dari judul peta, Anda dapat

segera mengetahui data tentang apa dan daerah mana yang tergambar

dalam peta tersebut.

Contoh

t

Peta Penyebaran Penduduk Pulau Jawa.

t

Peta Tata Guna Tanah Provinsi Bali.

t

Peta Indonesia.

Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Biasanya,

sebelum membaca dan memperhatikan isi peta, Anda terlebih dahulu

akan membaca judul peta. Judul peta hendaknya memuat atau men-

cerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta.

Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta. Akan tetapi

judul peta dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta, asalkan tidak

mengganggu ketampakan dari keseluruhan peta.

Analisis Geografi 1.1

Judul peta yang benar harus memuat tema dan lokasi. Tuliskan lima buah contoh judul

peta. Kerjakan dalam buku tugas Anda dan kumpulkan hasilnya kepada guru.

b. Skala Peta

Skala

adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta

dengan jarak sebenarnya di permukaan Bumi.

Skala peta dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Skala peta sangat erat kaitannya dengan data yang disajikan. Apabila

ingin menyajikan data yang rinci maka digunakan skala besar, misalnya

1:5.000. Sebaliknya, apabila ingin menunjukkan secara keseluruhan

sebuah ketampakkan muka Bumi maka digunakan skala kecil, misalnya

skala 1:1.000.000.

Fokus

t

Judul Peta

t

Skala Peta

c. Legenda atau Keterangan

Legenda peta

menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat

pada peta. Legenda peta harus dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan

pembuatan peta dapat mencapai sasaran. Legenda biasanya diletakkan

Sumber

:

Dokumentasi Penerbit

, 2006

1:100.000

1:50.000

1:25.000

Perbandingan skala peta

Gambar 1.2

Skala peta =

Jarak objek di peta

Jarak objek di permukaan Bumi

5

Teknik Dasar Pemetaan

d. Tanda Arah atau Tanda Orientasi

Tanda arah atau tanda orientasi penting artinya suatu peta. Tanda

orientasi berguna untuk menunjukkan arah Utara, Selatan, Timur, dan

Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari

kekeliruan. Tanda arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang

menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja

dari peta, asalkan tidak mengganggu ketampakan peta.

e. Simbol dan Warna

Pada uraian berikut ini akan dijelaskan satu per satu mengenai

pengertian simbol dan warna tersebut.

1) Simbol Peta

Dalam peta, Anda juga akan melihat simbol-simbol yang berguna

untuk memahami informasi peta. Simbol peta harus memenuhi beberapa

persyaratan sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan

dengan tepat.

Syarat-syarat simbol peta adalah sebagai berikut:

a) sederhana;

b) mudah dimengerti;

c) bersifat umum.

Berdasarkan bentuknya simbol peta dapat dibedakan ke dalam tujuh

jenis, yaitu sebagai berikut.

(1)

Simbol titik,

digunakan untuk menyajikan tempat atau data po-

sisional, seperti simbol kota, pertambangan, dan titik trianggulasi

(titik ketinggian) tempat dari permukaan laut.

(2)

Simbol garis,

digunakan untuk menyajikan data geografis, seperti

sungai, batas wilayah, dan jalan.

di pojok kiri bawah peta. Selain itu, legenda peta dapat juga diletakkan

pada bagian lain peta, asalkan tidak mengganggu ketampa

kan peta secara

keseluruhan.

Contoh legenda pada peta.

Gambar 1.3

Sumber

:

Dokumentasi Penerbit

, 2006

: Batas negara

: Batas provinsi

: Batas kabupaten

: Rel kereta api

: Jalan

: Sungai

: Rawa

: Pemukiman

Browsing

Untuk menambah pengetahuan

Anda, klik situs internet berikut

ini.

http:\\www.bakosurtanal.go.id

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

6

(3)

Simbol luasan (area)

digunakan untuk menunjukkan ketampakan

area, seperti rawa, hutan, dan padang pasir.

(4)

Simbol aliran

digunakan untuk menyatakan alur dan gerak.

(5)

Simbol batang

digunakan untuk menyatakan harga atau mem-

bandingkan harga atau nilai lainnya.

(6)

Simbol lingkaran

digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah)

dalam bentuk persentase.

(7)

Simbol bola

digunakan untuk menyatakan isi. Makin besar simbol

bola, menunjukkan isi (volume) makin besar dan sebaliknya makin

kecil bola, berarti isi (volume) makin kecil.

2) Warna

Perhatikan peta yang ada di sekolah Anda, warna apa saja yang

tampak pada peta tersebut? Peta yang berwarna akan lebih menarik untuk

dilihat dan ketampakan yang ingin disajikan juga kelihatan lebih jelas.

Simbol daratan

Gambar 1.4

Sumber

:

National Geographic Indonesia, Maret 2006 dan Dokumentasi Penerbit

, 2006

Penerapan Simbol Lingkaran

Pertanian mendominasi kaum miskin, petani di

barat, yang masih berjuang mengubah pertanian

kolektif pada era Soviet menjadi pertanian swasta.

Kota

Kiev

Kiev

Usulan jaringan pipa minyak

Jaringan pipa minyak

Brody

Usulan jaringan

pipa minyak

Uzhhorod

Odesa

Kherson

Pabrik baja

Kryvorizhstal

Pabrik misil

Yuzhmash

Pabrik besi

dan baja

Azovtal

Tambang

batu bara

Zasyadko

Jalur pipa Odesa-Brody yang baru direncanakan

akan mengalirkan minyak Laut Kaspia ke Eropa,

memperkuat ikatan Ukrania dengan barat.

Pabrik dan tambang di lima

daerah timur menghasilkan dari

sepertiga GDP.

Persentase GDP Ukraina per

wilayah, 2003

Lebih dari 6

4 sampai 6

2 sampai 4

Kurang dari 2

Persentase

Bahasa Rusia sebagai bahasa

sehari-hari, 2001

15 30 45 60

Simbol Titik

Simbol Garis

Simbol Luasan

: Ibu kota negara

: Ibu kota provinsi

: Ibu kota kabupaten

: Rel kereta api

: Jalan

: Sungai

: Sawah

: Pemukiman

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

: Rawa

7

Teknik Dasar Pemetaan

Tidak ada peraturan yang baku mengenai penggunaan warna dalam

peta. Jadi, penggunaan warna dalam sebuah peta bersifat bebas sesuai

dengan maksud atau tujuan si pembuat peta, dan kebiasaan umum.

Contohnya:

a) untuk laut dan danau digunakan warna biru;

b) untuk temperatur (suhu) digunakan warna merah atau cokelat;

c) untuk curah hujan digunakan warna biru atau hijau;

d) daerah pegunungan tinggi atau dataran tinggi (2.000–3.000 meter)

digunakan warna cokelat tua;

e) untuk dataran rendah (pantai) ketinggian 0–200 meter dari per-

mukaan laut digunakan warna hijau.

f. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta

Apabila Anda membaca peta, perhatikan sumber dan tahun pem-

buatannya. Sumber mem

beri kepastian kepada pembaca peta bahwa

data dan informasi yang disajikan dalam peta tersebut benar-benar absah

(dipercaya atau akurat), dan bukan data fiktif atau hasil rekaan. Hal ini

akan menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat mempercayai data

atau informasi tersebut. Sumber data yang digunakan dalam sebuah peta

biasanya diletakkan pada bagian bawah peta.

4. Cara Membuat dan Membaca Peta

Pernahkah Anda membuat peta? Bagaimanakah caranya? Apakah

ada teknik tertentu untuk memudahkan membuat peta? Berikut ini akan

dijelaskan tahapan-tahapan dalam pembuatan sebuah peta.

a. Membuat Peta

Dalam pembuatan peta ada beberapa prinsip pokok yang harus

diper hatikan. Prinsip-prinsip pokok tersebut adalah sebagai berikut.

1) Menentukan daerah yang akan dipetakan.

2) Membuat peta dasar (

base map

), yaitu peta yang belum diberi simbol.

3) Mencari dan mengklasifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan

kebutuhan.

4) Membuat simbol-simbol yang mewakili data.

5) Menempatkan simbol pada peta dasar.

6) Membuat legenda (keterangan).

7) Melengkapi peta dengan tulisan (

lettering

) secara baik dan benar.

b. Tata Cara Penulisan pada Peta

Pembuatan tulisan (

lettering

) pada peta berdasarkan kesepakatan di

antara para ahli kartografi, yaitu sebagai berikut.

1) Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan

penduduk setempat. Misalnya, sungai ditulis

Ci

(Jawa Barat),

Krueng

(Aceh), dan

Air

(Sumatra Utara). Nama sungai ditulis searah dengan

aliran sungai dan menggunakan huruf miring.

2) Nama jalan ditulis searah dengan arah jalan tersebut dengan meng-

gunakan huruf cetak kecil.

c. Memperbesar dan Memperkecil Peta

Setelah Anda memahami langkah-langkah dalam membuat peta,

macam-macam simbol peta, dan penggunaannya. Langkah selanjutnya

adalah cara memperbesar dan memperkecil peta.

Fokus

t

Base map

t

Lettering

Contoh penulisan atribut sungai

pada peta.

Gambar 1.5

Sumber

:

Dokumentasi Penerbit

, 2006

Ci Tarik

Ci Talahab

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

8

1) Memperbesar Peta

Cara-cara memperbesar peta yang dapat Anda lakukan adalah sebagai

berikut.

a) Memperbesar Grid (Sistem Karvak)

Langkah-langkah yang harus Anda lakukan dalam sistem ini adalah

sebagai berikut.

(1) Buat grid pada peta yang akan diperbesar.

(2) Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan digunakan untuk

menggambar peta baru, dan pembesarannya sesuai dengan rencana

pembesaran.

(3) Memindahkan garis peta sesuai dengan peta dasar ke peta baru.

(4) Mengubah skala sesuai dengan rencana pembesaran.

Contoh

:

Peta berskala 1:100.000 akan diperbesar 2 kali, skalanya menjadi

1:50.000.

b) Fotokopi

Cara lain memperbesar peta adalah dengan cara fotokopi. Apabila

Anda ingin memperbesar peta, gunakanlah mesin fotokopi yang dapat

mem

perbesar peta. Peta yang menggunakan skala garis atau skala tongkat

dapat langsung diperbesar dengan fotokopi. Akan tetapi, peta dengan

skala angka harus diubah dulu skalanya menjadi skala garis sebelum

difotokopi.

Berikut ini adalah contoh mengubah skala angka ke skala garis.

Skala 1:100.000 menjadi

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 cm

10 km

012345678 9

Sumber

:

Dokumentasi Penerbit

, 2006

Skala 1:100.000

Skala 1:50.000

2 cm

1 cm

Cara memperbesar peta dengan

memperbesar grid.

Gambar 1.6

Artinya, jarak 10 cm di peta mewakili jarak 10 km di lapangan.

c) Menggunakan Pantograf

Selain dengan memperbesar grid dan fotokopi, untuk memperbesar

peta Anda dapat menggunakan pantograf.

Pantograf

adalah alat untuk

memperbesar dan memperkecil peta.

9

Teknik Dasar Pemetaan

2) Memperkecil Peta

Apabila Anda ingin memperkecil peta, caranya sama dengan mem-

perbesar peta, yaitu:

a) menggunakan sistem grid (kotak-kotak);

b) memfotokopi

peta dengan mesin fotokopi yang dapat memperkecil

peta;

c) menggunakan pantograf.

Browsing

Informasi mengenai cara mem-

buat dan membaca peta dapat

Anda peroleh melalui internet

di situs

www.e-edukasi.net.

Fokus

Orientasi

Sumber

:

www.mark-klingenberg

Pantograf dapat digunakan untuk

memperbesar dan memperkecil

peta.

Gambar 1.7

d. Membaca Peta

Dalam membaca peta, Anda harus memahami dengan baik semua

simbol atau informasi yang ada pada peta tersebut. Setelah itu, Anda

akan memiliki gambaran mengenai objek-objek dan keadaan wilayah

yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau mengenal

medan (muka bumi) yang bersangkutan secara langsung.

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam membaca peta antara lain

sebagai berikut.

1) Isi peta dan tempat yang digambarkan, melalui judul.

2) Lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan garis bujur.

3) Arah, melalui petunjuk arah (

orientasi

).

4) Jarak atau luas suatu tempat di lapangan, melalui skala peta.

5) Ketinggian tempat, melalui titik triangulasi (ketinggian) atau melalui

garis kontur.

6) Kemiringan lereng, melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur

yang berdekatan.

7) Sumber daya alam, melalui keterangan (legenda).

8) Ketampakan alam,

seperti relief, pegunungan atau gunung, lembah atau

sungai, jaringan lalu lintas, dan persebaran kota. Ketampakan alam ini

dapat diketahui melalui simbol-simbol peta dan keterangan peta.

Selanjutnya, Anda dapat menafsirkan peta yang dibaca, antara lain

sebagai berikut.

1) Peta yang banyak gunung atau pegunungan dan lembah atau sungai,

menunjukkan bahwa daerah itu berelief kasar.

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

10

2) Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan

miring, jika alur sungai berbelok-belok (berbentuk meander) me-

nunjukkan daerah itu relatif datar.

3) Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar,

menunjukkan daerah itu kering (sulit air) tetapi di tempat-tempat

tertentu terdapat sumber-sumber air atau pemukiman tersebut

berada di sekitar pusat kegiatan.

e. Membuat Peta dengan Alat Bantu Sederhana

Proses pembuatan peta yang dilakukan secara sederhana meliputi

pengukuran langsung dan pembuatan peta tematik secara sederhana.

Metode pembuatan peta dimulai dengan pemetaan daerah sempit, kemudian

dilanjutkan secara bertahap hingga mencakup daerah yang luas.

Alat yang digunakan adalah kompas magnetik dan meteran (pita

ukur) yang panjangnya 50 meter dan dapat digulung. Pengukuran dilaku-

kan dengan metode berantai (

chain survey

).

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode pem-

buatan peta dengan alat bantu meteran dan kompas.

1) Unsur-unsur yang diukur adalah sudut arah (

azimuth magnetis

) dan jarak.

2) Tahap pengukuran dimulai dari daerah yang sempit kemudian

diteruskan secara bertahap sampai mencakup daerah yang luas.

3) Sudut arah (

azimuth magnetis

) diukur dengan menggunakan alat

kompas magnetik. Jarak dapat diukur dengan menggunakan pita

ukur yang dapat digulung.

4) Pengukuran jarak dan arah (

azimuth magnetis

) dilakukan pada garis

ukur pokok atau segmen garis.

Sumber

:

www.ontrack-cct

Sumber

:

http://www.sciencegl.com

Relief muka bumi dapat dengan

mudah ditafsirkan dari ketampak-

annya pada garis kontur.

Gambar 1.8

Kompas merupakan alat bantu

sederhana dalam pembuatan peta.

Gambar 1.9

11

Teknik Dasar Pemetaan

B. Klasifikasi Data, Tabulasi, dan

Pembuatan Grafik

1. Klasifikasi Data

Klasifikasi data dilakukan untuk mempermudah penggambaran

data ke dalam peta. Klasifikasi data dilakukan pada data yang jumlahnya

banyak dan biasanya merupakan data statistik. Berikut ini adalah contoh

cara klasifikasi data.

Penduduk di wilayah RT 07/RW 05 Perumahan Kertamanah, Kelu-

rahan Nambo, Kecamatan Bale Endah berjumlah 60 orang, terdiri atas

orang dewasa dan anak-anak. Nama dan umur setiap penduduk adalah

sebagai berikut.

2. Tabulasi Data

Tabulasi data

adalah penyajian data ke dalam bentuk tabel atau

diagram untuk memudahkan pengamatan atau evaluasi. Dengan tabulasi,

Anda dapat melihat data yang mencerminkan keadaan sesungguhnya dari

suatu wilayah atau suatu fenomena di permukaan bumi.

Tabel 1.1

No.

Nama

Umur (Tahun)

Cara Pengklasifikasian Data

1.

Bambang

42

2.

Sri Istiqomah

37

3.

Nia Zaviana

11

4.

Nabila Yumma

34

5.

Afandi

52

6.

Eti Maryati

51

7.

Ery

19

8.

Esti

19

9.

Supri Edi

29

10. Wiwik

25

11. Prima

8

12. Soewignyo

36

13. Siti

33

14. Anis

9

15. Nita

3

16. Akwar

75

17. Anik

61

18. Euis

18

19. Wawan

16

20. Vita

15

21. Sukiyatno

45

22. Yoyok

32

23. Sasa

5

24. Sella

65

25. Linggarjati

38

26. Faras

4

27. Nina

1

28. Alma

5

29. Setyo

19

30. Titin

18

No.

Nama

Umur (Tahun)

31.

Kuswanto

19

32.

Ninik

17

33.

Icha

2

34.

Puji

29

35. Dinda

10

36. Endang

36

37. Hartini

46

38. Dafa

3

39. Eny

22

40. Hendro

25

41. Joko P

45

42. Endah

41

43. Kurnia

13

44. Nurlaili

76

45. Samsu

45

46. Zabidin

48

47. Asyari

23

48. Abadi

39

49. Mulyono

51

50. Yanti

55

51. Salamah

60

52. Gunawan

55

53. Gani

15

54. Enggar

18

55. Indriana

39

56. Ko’isah

60

57. Marhono

28

58. Ika

6

59. Sudiyono

43

60. Iskandar

38

Teropong

Bagaimanakah cara memasukkan

data ke dalam sebuah peta?

Diskusikan dengan anggota

kelompok Anda, kemudian

presentasikan hasilnya di depan

kelas.

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

12

Cara-cara mentabulasi data yang dibuat berdasarkan data

Tabel 1.1

dengan menggunakan interval 10 dapat Anda lihat pada

Tabel 1.2

.

3. Grafik

Grafik merupakan hasil pengolahan data yang dapat memudahkan

dalam memahami data. Berikut ini akan diuraikan jenis grafik atau diagram

dan cara membuatnya.

a.

Grafik Lingkaran

(

pie graph

) adalah grafik yang berupa lingkaran

dengan jari-jari lingkaran yang membagi lingkaran itu secara propor-

sional antara sudut lingkaran dengan persentase data.

Langkah-langkah membuat grafik lingkaran adalah sebagai

berikut.

1) Mengambil data statistik, misalnya:

a) jumlah penduduk di pulau-pulau besar di Indonesia;

b) data curah hujan di Indonesia;

c) data ketinggian tempat.

2) Mengubah data ke dalam bentuk persentase terhadap seluruh

jumlah data.

3) Membuat lingkaran dan jari-jari dengan perbandingan yang

proporsional antara persentase data dengan sudut lingkaran.

b.

Grafik Batang

(

bar graph

) adalah grafik yang datanya diwakili oleh

segi empat, baik horizontal maupun vertikal.

c.

Grafik Garis

(

line graph

) adalah grafik yang datanya diwakili oleh

garis atau titik-titik. Grafik garis juga disajikan dengan sumbu absis

(sumbu X) dan sumbu ordinat (sumbu Y).

C. Manfaat Peta

Dewasa ini, penggunaan peta sangat penting sekali dalam berbagai

bidang kehidupan. Tidak hanya bidang geografi saja melainkan ekonomi,

sosial, budaya, pariwisata, dan politik sangat membutuhkan keberadaan

peta.

Misalnya, pada bidang pariwisata, Apabila Anda pernah mengunjungi

salah satu objek wisata, biasanya di depan pintu masuk objek wisata

tersebut terdapat peta wilayah objek wisata. Peta wilayah objek wisata

sangat bermanfaat bagi para wisatawan baik dalam maupun luar negeri

untuk mengetahui lokasi objek-objek wisata di lokasi tersebut.

Pada bagian ini, akan dibahas mengenai pemanfaatan peta dalam

menganalisis lokasi industri dan pertanian.

Tabel 1.2

No.

Tabel Awal

Cara Mentabulasi Data

1.

> 60

IIII

> 60

4

2.

51 – 60

IIII II

51 – 60

7

3.

41 – 50

IIII III

41 – 50

8

4.

31 – 40

IIII IIII

31 – 40

9

5.

21 – 30

IIII II

21 – 30

7

6.

11 – 20

IIII IIII III

11 – 20

13

7.

0 – 10

IIII IIII II

0 – 10

12

Tabel Akhir

Kelompok Umur

Tally

KelompokUmur

Jumlah

Pekarangan

Ladang

Tanah untuk tanaman

kayu-kayuan

Perkebunan

Sawah

Lainnya

Sumber

:

Dokumentasi Penerbit

, 2006

Grafik Lingkaran

Gambar 1.10

17,21%

7,42%

17,93%

29,25%

16,56%

11,63%

13

Teknik Dasar Pemetaan

1. Analisis Lokasi Industri

Dalam bidang industri, peta dapat dimanfaatkan untuk menentukan

lokasi industri. Dalam penentuan lokasi industri harus memperhatikan

aspek bahan baku, tenaga kerja, dan jaringan transportasi (jalan) untuk

proses pemasaran.

Peta-peta yang dapat digunakan untuk menganalisis lokasi industri

yang strategis berdasarkan aspek bahan baku, tenaga kerja, dan jaringan

jalan, antara lain peta geologi, peta persebaran sumber daya alam, peta

kepadatan penduduk, dan peta jaringan jalan.

Apabila peta-peta tersebut telah terkumpul, langkah selanjutnya

adalah tumpang susunkan peta persebaran sumber daya alam, peta kepa-

datan penduduk, dan peta jaringan jalan. Hasil tumpang susun peta-peta

tersebut akan menghasilkan peta baru yang dapat menunjukkan lokasi

industri yang strategis baik dari aspek bahan baku, tenaga kerja, maupun

jaringan jalan.

2. Analisis Lokasi Pertanian

Dalam bidang pertanian, peta dapat dimanfaatkan untuk menentu kan

jenis tanaman yang cocok ditanam di lahan pertanian. U

ntuk menentukan

jenis tanaman yang cocok ditanam di daerah tertentu harus memerhatikan

aspek curah hujan, jenis tanah, dan kemiringan lereng.

Adapun peta-peta yang digunakan untuk menentukan jenis tanaman

yang cocok di lokasi tertentu, antara lain peta curah hujan, peta jenis

tanah, dan peta kemiringan lereng. Peta-peta tersebut dapat diperoleh

dari instansi-instansi terkait, seperti Departemen Pertanian, D

epartemen

Kehutanan, Departemen Geologi dan Sumber Daya Mineral, dan departemen

lain yang terkait.

Apabila peta-peta tersebut telah terkumpul, maka langkah selanjut-

nya yaitu

overlay

peta (tumpang susun peta). Peta curah hujan, jenis tanah

dan kemiringan lereng ditumpangsusunkan sehingga menghasilkan peta

yang baru yang dapat menentukan jenis tanaman tertentu yang cocok

ditanam di lahan pertanian tersebut. Penentuan jenis tanaman sangat

penting sekali karena berpengaruh terhadap tingkat produktivitas hasil

pertanian dan tingkat kesejahteraan petani.

Sumber

:

Dokumentasi Penerbit

, 2006

Peta bermanfaat dalam penentuan

kesesuaian jenis tanaman di suatu

daerah.

Gambar 1.11

Teropong

Pilihlah judul-judul peta tematik

berikut, kemudian kerjakan

perkelompok.

1. Pariwisata

2. Budaya

3. Lapangan kerja

4. Politik

5. Agama

6. Transmigrasi

7. Penyebaran flora dan fauna

8. Barang tambang

9. Industri

10. Bank

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

14

Ikhtisar

1. Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-

unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan

Bumi, yang digambarkan pada suatu bidang datar dan

diperkecil dengan meng guna kan skala tertentu.

2. Klasifikasi proyeksi peta dapat digolongkan menurut

pertimbangan ekstrinsik yang meliputi bidang proyeksi,

persinggungan, dan posisi sumbu simetri terhadap

bidang proyeksi, serta pert imbangan intrinsik yang

meliputi sifat-sifat asli dan generasinya.

3. Langkah-langkah atau prinsip-prinsip dalam pem-

buatan peta, yaitu:

a. menentukan daerah yang akan dipetakan;

b. membuat peta dasar (

base map

), yaitu peta yang

belum diberi simbol;

c. mencari dan mengklasifikasikan (meng-

golongkan) data sesuai dengan kebutuhan;

d. membuat simbol-simbol yang mewakili data;

e. menempatkan simbol pada peta dasar;

f.

membuat legenda (keterangan); dan

g.

melengkapi peta dengan tulisan (

lettering

) secara

baik dan benar.

4. Untuk memperbesar dan memperkecil sebuah peta dapat

dilakukan dengan cara memperbesar grid, fotokopi, dan

menggunakan alat pantograf.

5. Ada beberapa hal yang

perlu diketahui dalam membaca

peta antara lain:

a. isi peta dan tempat yang digambarkan, melalui

judul;

b.

lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan garis

bujur;

c.

arah, melalui petunjuk arah (orientasi);

d.

jarak atau luas suatu tempat di lapangan, melalui

skala peta;

e. ketinggian tempat, melalui titik trianggulasi

(ketinggian) atau melalui garis kontur;

f.

kemiringan lereng, melalui garis kontur dan jarak

antara garis kontur yang berdekatan;

g.

sumber daya alam, melalui keterangan (legenda);

h. ketampakan alam, seperti relief, pegu nungan

atau gunung, lembah atau sungai, jaringan lalu

lintas, dan persebaran kota. Ketampakan alam

ini dapat diketahui melalui simbol-simbol peta

dan keterangan peta.

6. Peta dapat bermanfaat dalam menentukan lokasi

industri yang strategis dan jenis tanaman tertentu

yang cocok ditanam di lahan pertanian.

15

Teknik Dasar Pemetaan

antara lain

terdiri atas

Teknik Dasar

Pemetaan

Proyeksi Peta

Pertimbangan

Ekstrinsik

Pertimbangan

Intrinsik

t4JGBU4JGBU"TMJ

t(FOFSBTJ

t#JEBOH

Proyeksi

t1FSTJOHHVOHBO

t 1PTJTJ4VNCV4JNFUSJT

terhadap Bidang

Proyeksi

Komponen

Peta

t+VEVM

Peta

t

Skala Peta

t-FHFOEBTUBV,FUFSBOHBO

t5BOEB"SBITUBV0SJFOUBTJ

t4JNCPMEBO8BSOB

t4VNCFSEBO5BIVO1FNCVBUBO

Peta

Prinsip-prinsip

Dasar Pembua-

tan Peta

t.FOFOUVLBO%BFSBIZBOHBLBO%JQFUBLBO

t.FNCVBU

Peta Dasar (

Base Map

)

t.FODBSJEBO.FOHLMBTJmLBTJ%BUB

t.FNCVBU4JNCPMTJNCPM

Peta

t.FOFNQBULBO4JNCPMQBEB

Peta Dasar

t.FNCVBU-FHFOEB

t.FMFOHLBQJ

Peta dengan Tulisan (

Lettering

)

Memperbesar dan

Memperkecil Peta

t.FOHHVOBLBO4JTUFN(SJE

t'PUPLPQJ

t.FOHHVOBLBO"MBU

Pantograf

Manfaat Peta

t"OBMJTJT-PLBTJ*OEVTUSJ

t"OBMJTJT-PLBTJ1FSUBOJBO

Peta Konsep

meliputi

antara lain

terdiri atas

antara lain

antara lain

antara lain

Refleksi Pembelajaran

Setelah Anda mempelajari bab ini, materi apa saja yang

belum Anda pahami? Diskusikanlah dengan anggota

kelompok Anda, kemudian presentasikan hasilnya di

depan kelas.

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

16

Evaluasi Bab 1

Kerjakan pada buku tugas Anda.

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Dataran rendah pada peta topografi diberi warna

....

a. biru

b. kuning

c. kuning muda

d. hijau

e. kuning tua

2. Syarat-syarat peta adalah ....

a. bersih, rapi, dan indah

b. jarak di peta sama dengan jarak di lapangan

c. dapat ditangkap maknanya

d. memiliki judul, skala, dan legenda

e. memberikan makna yang sebenarnya

3. Pernyataan berikut mengenai tujuan pem

buatan

peta yang paling tepat adalah ....

a. menyajikan informasi permukaan Bumi

melalui gambar

b. menyajikan informasi gejala-gejala yang ada

di permukaan Bumi

c. menyajikan informasi keruangan gejala-gejala

yang ada di permukaan Bumi

d. menyajikan informasi lokasi dan tempat-

tempat di permukaan Bumi

e. menyajikan informasi persebaran keruangan

di permukaan Bumi

4. Landasan pacu Bandara Adi Sucipto yang pan jangnya

3 km tergambar dalam peta sepan jang 15 cm. Berarti

skala peta tersebut adalah ....

a. 1:2.000

b. 1:20.000

c. 1:50.000

d. 1:45.000

e. 1:4.500

(

SPMB 2005

)

5. Simbol garis yang menggambarkan batas provinsi

adalah ....

a. + + + + +

b. - - - - -

c. + - + - + -

d. +.+.+.+.+

e. -.-.-.-

6. Simbol titik pada sebuah peta umumnya

menunjuk kan ....

a. isi

b. kota

c. sungai

d. jumlah

e. jalan raya

7. Perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan

jarak sebenarnya di permukaan Bumi disebut ....

a. legenda

b. skala

c. tanda orientasi

d. sumber peta

e. garis kontur

8. Untuk memetakan besarnya transmigran dari

daerah asal ke daerah tujuan paling tepat meng-

gunakan simbol ....

a. grafik berbentuk batang

b. grafik garis sederhana

c. grafik garis majemuk

d.

flow line

e.

pie graph

(

SPMB 2003

)

9. Alat untuk mengukur jarak langsung di lapang

an

adalah ....

a. kompas

b. tali meteran

c. anemometer

d. penggaris

e. patok

10. Utara yang menunjukkan arah utara sebenar

nya,

disebut ....

a. utara magnetis

b. utara geografis

c. utara grid

d. utara vertikal

e. utara horizontal

11.

Orang pertama yang membuat peta dunia adalah

....

a. Karl Marx

b. Immanuel Kant

c. Max Weber

d. Strato

e. Ptoloeumaeus

12. Metode proyeksi dengan cara transformasi dari

ellipsoide ke bidang proyeksi disebut ....

a. proyeksi langsung

b. proyeksi ganda

c. proyeksi azimuthal

d. proyeksi kerucut

e. proyeksi silinder

13. Peta yang skalanya 1 : 200.000 jika diperbesar

men jadi 4 kali, skala peta tersebut menjadi ....

17

Teknik Dasar Pemetaan

a. 1:800.000

b. 1:50.000

c. 1:100.000

d. 1:25.000

e. 1:75.000

(SPMB 2003)

14. Arah angin (tanda orientasi) pada peta biasanya

menunjukkan ke arah atas, yaitu arah ....

a. selatan

b. utara

c. timur

d. barat

e. tenggara

15.

Warna hijau pada peta topografi menggam barkan

....

a. persawahan

b. dataran rendah

c. puncak gunung

d. dataran tinggi

e. pegunungan

(

SPMB 2004

)

16. Berikut ini adalah langkah pertama dalam pem-

buatan peta, yaitu ....

a. menentukan daerah yang akan dipetakan

b. menghitung luas daerah yang akan dipetakan

c. membuat peta dasar

d. membuat simbol-simbol peta

e. membuat legenda

17. Peta bisa diperbesar atau diperkecil dengan cara

fotokopi, dengan ketentuan skala petanya harus

berbentuk ....

a. skala angka

b. skala numerik

c. semua jenis skala bisa

d. skala garis

e. skala verbal

18. Kesalahan pada peta disebut ....

a. distorsi

b. azimuth

c.

offset

d.

scribing

e.

plotting

19. P

enulisan nama sungai pada peta harus ditulis

dengan ....

a. huruf besar

b. huruf kecil

c. huruf besar dan kecil

d. huruf tegak

e. huruf miring

20. Sudut arah pada peta disebut juga ....

a.

plotting

b.

scribbing

c.

offset

d.

distorsi

e.

azimuth

21. Pengetahuan khusus yang mempelajari peta dina-

makan ....

a. kartografi

b. geografi

c. kartograf

d. geodesi

e. topografi

22.

Sungai dan jalan pada peta digambarkan dengan

menggunakan simbol ....

a. titik

b. garis

c. jarak

d. batang

e. lingkar

23. Proyeksi peta dalam kartografi sangatlah penting

karena diperlukan untuk ....

a. memperbesar peta

b. menggambarkan muka Bumi yang bulat ke

gambar datar

c. memperkecil peta

d. mengetahui luas daerah pada peta

e. mengetahui isi peta

(

SPMB 2003

)

24. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mem-

per besar dan memperkecil peta adalah ....

a. kamera

b. kompas

c. pantograf

d. meteran

e. penggaris

25.

Suatu peta memiliki skala 1:250.000. Jika peta tersebut

akan diperkecil dua kali, skalanya menjadi ....

a. 1:125.000

b. 1:100.000

c. 1:5.000

d. 1:500.000

e. 1:1.000.000

1. Peta

6. Grid

2. Proyeksi Peta

7. Pantograf

3. Skala

8. Azimuth Magnetis

4. Simbol Peta

9.

Scribbing

5.

Lettering

10. Tabulasi Data

B. Jelaskan konsep-konsep berikut.

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII

18

Tugas

Dengan bimbingan guru, cobalah Anda melakukan

latihan membuat peta batas-batas halaman sekolah atau

rumah Anda dengan skala 1:2.000. Kerjakan bersama

anggota kelompoknya masing-masing yang terdiri atas

lima atau enam orang. Kemudian,

kumpul kan hasilnya

untuk mendapatkan penilaian.

1. Deskripsikan empat fungsi peta secara umum.

2. Sebutkan tiga jenis utara yang sering digunakan

dalam pemetaan.

3. Uraikan tiga jenis proyeksi berdasarkan bidang

proyeksinya.

4. Sebutkan pembagian skala berdasarkan:

a. bentuknya;

b. sifatnya;

c. fungsinya.

5. Bagaimana langkah-langkah pokok dalam pembua-

tan peta.

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat.

6. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan

dalam memperbesar dan memperkecil peta?

7. Sebutkan delapan hal yang perlu diketahui dalam

membaca peta.

8. Hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan da-

lam metode pembuatan peta dengan alat bantu

sederhana?

9. Deskripsikan manfaat peta dalam menentukan

lokasi industri yang strategis.

10. Bagaimanakah tata aturan penulisan nama dalam

sebuah peta?